beberapa jenis pantun



1.  Pantun Anak-Anak

Pantun anak-anak memiliki suasana yang riang sebagaimana tabiat anak-anak yang suka bermain. Pantun anak-anak juga berisi didikan bagaimana anak agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. 
Pergi ke sawah menanam padi
Sawah dibajak dengan sapi
Jadi anak yang baik hati
Tentu tahu balas budi

Lumba-lumba ikan pintar
Pandai bermain lingkaran api
Jika sudah tumbuh besar
Harus taat mami papi

Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya

Ke pasar lama menanti
Tunggu ibu beli terasi
Jadilah anak yang baik hati
Agar nanti bisa berprestasi

Si kancil mencuri timun
Timun hijau warna kulitnya
Jangan sering kamu melamun
Nanti bisa jadi pelupa

Burung nuri di dalam sangkar
Sangkar dibuat dari bambu
Tidak baik sering bertengkar
Kalah menang jadi abu

Pakai payung dikala hujan
Kena baju pastilah basah
Kalau ingin lulus ujian
rajin belajar pantang menyerah

Pergi ke pasar membeli gitar
Membeli gitar di toko depan
Rajin-rajinlah belajar
Agar bermanfaat bagi masa depan

Kucing manis berbulu legam
Lebih hitam dari jelaga
Budaya kita sunggu beragam
Mari kita bersama jaga

2. Pantun Berkasih-Kasihan

Pantun berkasih-kasihan termasuk pantun muda-mudi. Pantun ini merupakan sarana perkenalan, memberi pujian, dan mengungkapkan perasaan. Di bawah ini contoh pantun berkasih-kasihan dari khazanah Pantun Melayu Klasik.
  Coba-coba menanam mumbang,
   moga-moga tumbuh kelapa.
   Coba-coba bertanam sayang,
   moga-moga menjadi cinta.

    Jelatik burung di awan,
   selasih di atas peti.
   Sudah cantik bersama padan,
   kasih tersangkut dalam hati.

    Anak lintah banyak bersua,
   lintah melilit batang padi.
   Peluk cium kita berdua,
   Tandanya cinta dalam hati.
    Jika roboh kota Melaka,
   papan di Jawa saya tegakkan.
   Jika sungguh kanda berkata.
   badan dan nyawa saya serahkan
Contoh Pantun Adat Istiadat

Pantun Adat Istiadat berisikan adat-adat atau tradisi leluhur yang harus dijunjung tinggi. Karena adat merupakan prinsip hidup masyarakat. 

Dalam pantun tertuang aturan maupun undang-undang tak tertulis. Oleh karena itu pantun berfungsi sebagai alat pengatur masyarakat. Pantun adat mengandung nilai-nilai murni nan luhur yang mengatur 

 Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
 Ikan berenang lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
 Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
 Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

3. Pantun Agama

Sebagaimana diketahui, Bangsa Melayu sangat memegang teguh ajaran agama, yakni Islam. Bahkan adat istiadat Melayu ditegakan berdasarkan tuntunan agama Islam. Oleh karena itu, hampir di setiap nilai maupun prinsip Melayu ada nafas agama di dalamnya. 

Beberapa trah Melayu akan menganggap hilang persaudaraan ketika ada anggota keluarganya yang keluar dari agama Islam. Mereka yang keluar dari Islam tidak dianggap sebagai keluarga.

Berikut contoh pantun agama karya sastrawan Tenas Effendy.

 Adat Melayu Bersendi Syarak
Syarak Bersendi Kitabullah
Bermanfaat Ilmu Karena Dipinak
Diamalkan Menurut Ajaran Allah
 Kalau Menegakkan Benang Basah
Aib Malu Orang Sekampung
Kalau Menegakkan Agama yang Salah
Hidup Mengerang Mati Menanggung
 Kalau Sudah Duduk Berdamai
Jangan Lagi Diajak Berperang
Kalau Sunnah Sudah Dipakai
Jangan Lagi Dibuang-buang
 Kalau Mufakat Sudah Putus
Peganglah Erat Didalam Hati
Kalau Itikat Sudah Tulus
Disitulah Tempat Hidup dan Mati
 Yang Rumah ada Adatnya
Yang Tepian ada Bahasanya
Yang Agama ada Syariatnya
Yang Iman ada Akidahnya
 Rantau Diturut Dengan Undang
Negeri Dihuni Dengan Lembaga
Kalau Menurut Agama yang Terang
Hidup Mati Aman Sentosa
 Kalau Hidup Memegang Amanat
Adat Diisi Lembaga Dituang
Kalau Mengikut Ajaran Syariat
Hidup Mati Tidak Terbuang

4. Pantun Nasehat

Sebagaimana asal kata pantun -- yakni penuntun -- maka pantun merupakan sendi kebaikan yang uraikan melalui estetika kata. Pantun-pantun nasehat sesungguhnya merupakan nilai yang dijunjung oleh masyarakat Melayu. 

Oleh karena itu, sejatinya kita menemukan nilai, seni rasa, filosofi hidup, dan berbagai petuah lainnya dalam bingkai sedemikian indah. 

Kita lupa menengok ke dalam, siapa diri kita sebenarnya, sehingga banyak yang mengalihkan filosofi hidupnya ke kiblat yang lain. 

Cobalah Anda resapi contoh pantun nasehat berikut karya dari Tenas Effendy. 
 Kelapa Gading buahnya banyak
Lebat berjurai dipangkal pelepah
Bila berunding sesama bijak
Kusut selesai, sengketapun sudah
 Kalau ke Teluk pergi memukat
Tali temali kita kokohkan
Kalau duduk mencari mufakat
Iri dan dengki kita jauhkan
 Apa tanda batang kemiri
Buahnya keras dibuat rempah
Apa tanda orang tak tahu diri
Beroleh kurnia hatinya pongah
 Apalah tanda kayu Meranti
Kayunya rampak melambai angin
Apalah tanda Melayu sejati
Ilmunya banyak, belajarpun rajin
 Kalau kail panjang sejengkal
Lautan mana dapat diduga
Kalau kecil kurang berakal
Sesudah tua dapat celaka
 Kalau hendak mencari jelaga
Jelaga terletak pada sumbu
Kalau hendak mencari surga
Surga itu dibawah telapak kaki Ibu
 Kalau Cempaka kurang berbunga
Tanda uratnya sudah membusuk
Kalau lah durhaka keorangtua
Dunia akhirat kan kena kutuk
 Tak ada guna merajut baju
Kalau ditetas buahnya lepas
Tak ada guna disebut Melayu
Kalau malas bekerja keras
 Apa tanda Pinang berbuah
Banyak burung menyeri mayangnya
Apalah tanda orang bertuah
Bijak menghitung hari didepannya
 Berbuah kayu ditengah padang
Daunnya rimbun tempat berteduh
Bertuah Melayu berkasih-sayang
Hidup rukun, sengketa menjauh
 Apalah tanda batang Pandan
Daunnya panjang duri berduri
Apalah tanda orang budiman
Dadanya lapang, tahukan diri
 Apalah tanda batang Nipah
Tumbuh di pantai, banyak pelepah
Apalah tanda orang bertuah
Elok perangai, hati pun rendah
 Apalah tanda kerang berisi
Bila direbus kulitnya merekah
Apalah tanda orang berbudi
Bila bergaul suka merendah
 Orang Bintan memetik nangka
Rasanya manis sedap dimakan
Orang beriman berbaik sangka
Mukanya manis, lakunya sopan
 Pulau Bintan di Selat Melaka
Dekatlah dengan Pulau Penyengat
Kalau iman melekat didada
Berat dan ringan tidak mengumpat
 Pulau Bintan di Selat Melaka
Tempat berkampung anak Melayu
Kalau iman melekat didada
Tak kan canggung kehilir- kehulu
 Pulau Bintan di Selat Melaka
Tempat berhimpun perahu nelayan
Kalau iman melekat didada
Sifat penyantun, laku pun sopan
 Pulau Bintan di Selat Melaka
Termasyhur dengan Kota Piring-nya
Kalau iman melekat didada
Jujur berkawan, sempurna rundingnya
 Jauh berjalan banyak dilihat
Banyak mendengar bertambah ilmu
Senonoh berkawan banyak manfaat
Banyak bersabar, hilangkan seteru

Kami sajikan contoh pantun pendidikan. Dari Tanah Melayu adat nan luhur. Agar jadi nasehat dan ingatan. Sebelum badan masuk ke kubur. Pendidikan itu utama. Untuk membangun jiwa sejahtera. Hidup tentram di alam dunia. Di akherat selamatlah moga-moga.

Dunia ini adalah ladang. Untuk akhirat yang kita jelang. Bila diri tak mendapat didikan. Apalah nanti jadinya badan? Badan kita satu-satunya. Yang menanggung suka juga duka. Mana yang menjadi pilihan. Terserah kita yang menjalankan.

Masa kecil sepuluh tahun. Masa remaja sepuluh tahun. Masa dewasa tiada lama. Setelah itu habisalah usia kita. Lalu kita memasuki. Masa hidup yang abadi. Itulah hidup sebenarnya. Maka siapkanlah diri menjemputnya.

Wahai warga pantunseribu. Mendekatlah pada kebaikan. Lenyapkan segala keburukan. Untuk ke akhirat sebagai bekalan. Jika terlena dengan dunia. Hati resah tiada guna. Di akhirat mendapat siksa. Apalah guna sisa nyawa?

5.  PANTUN PENDIDIKAN

Kakak duduk depan beranda,
Emak pula sedang beradu,
Tak kira di mana kamu berada,
Solat itu ada lah fardu...

Dari Serkam ke Alor Gajah, 
Singgah berteduh di pondok atap, 
Manis bukan terletak di wajah, 
Tetapi pada iman yang mantap..

Gunung Daik bercabang tiga,
Boleh didaki perlahan-lahan,
Rezeki melimpah tidak diduga,
Kita disuruh ingatkan Tuhan...

Orang baik tak cepat mengeluh,
Kami sajikan contoh pantun pendidikan. Dari Tanah Melayu adat nan luhur. Agar jadi nasehat dan ingatan. Sebelum badan masuk ke kubur. Pendidikan itu utama. Untuk membangun jiwa sejahtera. Hidup tentram di alam dunia. Di akherat selamatlah moga-moga.
Tapi berusaha sepenuh deria,
Berjoging berdayung keluarkan peluh,
Amalkan hidup sihat dan ceria...


Mengambil air dari pancoran,
Memberi minum si anak unta,
Mengapa kita harus pacaran,
Mendekati zina menambah dosa..

Hamparan bumi luas terbentang,
 berbumbung langit bagaikan teman,
solatnya insan tidak terhalang,
tauhidkan Allah kuatkan iman

Merdu sekali si ayam pelung
Pak tua mendengar dengan girang
Dihujung malam cobalah merenung
Umur bertambah amalan kurang

Membawa lemang dalam baki
Tutupannya dari daun talas
Hindari dendam hasad dan dengki,
Rajinlah beramal jangan pemalas.

Mata berlinang karena malu
Mata menitik karena terharu
Jangan dikenang masa yang lalu,
Kuatkan iman binalah hidup baru.

Jagalah hati jaga perasaan
Banyak yang suka pasti niscaya
Jangan hanyut ke arah kebinasaan,
Kelak rugi sepanjang usia.

Dalam rimba berkicau tekukur
Hilangkah resah dan rasa sedih
Allah tambah nikmat bila bersykur,
Bila kufur azabNya sangatlah pedih

Para pandawa putra kunti
Cerita zaman yang terlewati
Uang tidak dibawa mati,
Pangkat hilang ditelan bumi..

Semangat pagi terus berkobar
Jadikan hidup bertambah seru
Menuntut ilmu haruslah sabar,
Jangan sampai salah cari guru.

Kota Bandung merah tanahnya
Banyak kembang penghias taman
Setiap ujian ada hikmahnya, 
Tabahkan hati teguhkan iman...

Baju cantik berapa harga
Amat menarik merayu diri
Masa cuti bersama keluarga,
Masa kerja sibuk kan diri...

Jangan melamun jangan berangan-angan
Mari bekerja dengan Syah Bandar
Jika Al-Quran jadi pegangan,
Jilatan neraka pasti terhindar...

Kayu terbakar menjadi arang
Tinggal sedikit di pinggir kali
Walau buruk di mata orang,
Di mataku IBU cantik sekali...

Sang pangeran pergi meminang
Dibawanya pantun serta madah
Orang beriman hidupnya tenang, 
Siang malam penuh ibadah...

Anak ayam bermain di atas batu
Mengorek jemuran tumbuhan jamu
Banyak berdiam dan suka membantu,
Itulah sikap orang berilmu...

Malam hari banyak kunang-kunang
Anak-anak menjadi senang
Rindu ibu airmata berlinang,
Bawa sembahyang hati pun tenang..

Pergi ke hutan mencari pohon medang
Rupanya dapat pohon nangka
Kalau mahu punya teman segudang,
Jangan suka berburuk sangka..

Suara azan telah menggema
Sejuk di hati tentu terasa
Buat apa hidup lama-lama
Kalau tak mahu solat dan puasa

Banyak pikiran yang berkelindan
Menanti jawaban dari juragan
Memang susah nak kuruskan badan
Usaha bersungguh jangan segan-segan..

Besar nian pohon meranti
Di bawahnya si kancil bertemu
Doa kami tak pernah berhenti, 
Mohon Rahmat dan petunjukMu..

Siapa manusia yang mengaku sakti
Sakti itu bila tak tertandingi
Hidup mesti saling menghormati,
Agar diri senantiasa disenangi...

Arang hitam menjadi bara
Dipegang tentu panas rasanya
Jagalah lidah sewaktu berbicara,
Agar di akhirat tidak disiksa

Jalan-jalan ke Sungai Selapan
Pulangnya membawa rambutan
Dalam kubur bawa amalan,
Harta yg tinggal jadi rebutan....

Iman di dalam mesti dibina
Agar subur tumbuh kembangnya
Solat yg lima akan sempurna, 
Bila disertai sunnah rawatibnya.

Amal jangan dicampur dengan riya
Hilanglah kelak dalam timbangan
Hanya usaha milik manusia,
Takdir Allah yang menentukan...

Bangun rumah yang besar megah
Untuk yang miskin dan melarat
Orang tua jangan disanggah,
Agar selamat dunia akhirat...

Istana raja alangkah indahnya
Hanya terjangkau oleh angan-angan
Walau apa pun bentuk kasihnya,
Kasih keduanya tiada tandingan...

Membantu jangan sungkan-sungkan
Beramal sekuat jiwa dan raga
Kupenuhi dada dengan Al Quran,
Walaupun jauh berpisah keluarga..

Pedagang asyik menghitung laba
Laba dipakai membeli soda
Semakin tinggi kita dicoba,
Semakin kuat iman di dada..

Bukan kaisar bukannya raja
Semua dipandang dengan rata
Manusia semua sama saja, 
Hanya amalan membedakan kita.

Ada yang menangis ada yg tertawa
Tipisnya hampir tiada beda
Untuk saudara ku se iman se taqwa,
Mari berdoa mereka yang dah tiada..

Insaf bila lalukan khilaf
Itulah jalan lurus serta lempang
Buanglah dendam jadilah pemaaf,
Barulah dada menjadi lapang...

Jangan hati menjadi kesat
Bacalah selalu kitab tuntunan
Usahlah selalu kita tersesat
Al-Quran dan Hadits jadikan panduan

Langit membentang penuh awan
Tukang sais terus berlari
Hati-hati memilih kawan,
Kawan menangis sukar dicari..

Anak kembar membuat rakit
Bila siang mengambil rehat
Bersabarlah saat diuji sakit,
Bersyukur nikmat saatnya sehat..

Alangkah indahnya burung gelatik
Bermain-main di tengah huma
Jangan hanya memilih yg cantik,
Akhlak dan Agama lebih utama..

Perang badar amatlah sengit
Bertempur dua golongan manusia
Walau ilmu tinggi melangit,
Jikalau sombong apalah guna...

Jumlah mata ada dua
Untuk memandang air di paya
Marilah kita hormati orang tua,
Walaupun mereka dimamah usia..

Ikan seluang ikan sepat
Masuk ke belanga dengan babat
Masa berlalu terlalu cepat,
Ya Allah kepadaMu aku bertaubat...

Pohon jeruk tinggalnya ulat
Jatuh ke badan si domba kurban
Janganlah kita tinggalkan solat,
Kerana solat itu satu kewajipan..


Tahu putih buat pepesan
Membukanya dengan disayat
Nabi kita telah berpesan,
Sampaikan dariku walau satu ayat..

Tenang jiwa juga raga
Bila penuh dengan iman
Rezeki melimpah tidak diduga,
Kita disuruh mengingat Tuhan...

Anak ikan udang galah
Lezat nian untuk bersantap
Manis bukan terletak di wajah, 
Tetapi pada iman yang mantap...

Gadis manis naik pedati
Tak terlihat tanda lelah
Ikhlaskan diri sucikan hati
Pasti terpancar kesucian di wajah

Berbuat maksiat pastilah malu
Tanda ada iman di dadamu
Usah dikenang dosa yang lalu,
Jika bertaubat bersihlah dirimu..

Bergerak awan di langit tinggi
Sungguh indah dipandang mata
Walaupun berkawan sampai ke mati,
Mahukah janji sampai ke syurga..?

Dari laut membawa pari
Masak sebentar dengan teri
Indah berseri dipagi hari,
Kerana nikmatNya yg tidak terperi..

Basah bumi hujan menimpa
Mengalir air kemuara
Indah kata dalam bahasa,
Hati terluka kerna kata kata

Gadis remaja adalah dayang
Pikiran dewasa jiwanya matang
Jika kita tidak sembahyang,
Hidup gelisah risau pun datang...

Si kancil berlomba dengan kura-kura
Kancil melompati batu bata
Jagalah lidah sebelum berbicara,
Hati terluka karna kata kata..

Ke pulau Jawa lewat selat sunda
Ke Belitung mampir sebentar
Enaknya hidup rukun bersaudara
Jauhkan diri dari bertengkar

Pagi hari datanglah koran
Teman sarapan orang kota
Cantik bukanlah ukuran
Jangan tertipu pandangan mata.

Alam semesta penuh hikmat
Penuh petunjuk serta arahan
Kalau hidup ingin selamat,
Taatlah selalu perintah Tuhan.

Sampan kecil menuju bahtera
Ikut pula belalang lalat
Rukun harmoni hidup sejahtera,
Itulah tanda negara berdaulat

Menunggu waktu di tikar sembahyang ...
Lepas Azan berdoa lah kita ...
Ya Allah Tuhan maha kasih dan penyayang ...
Lindungilah kami fitnahnya dunia ...

Kerja keras keluarkan peluh
Bekerja tiada pernah jemu
Mohon keberkatan dariMu Allah,
Jauhilah kami dari siksaMu...

Lauknya rendang dengan kari
Makan bersama alangkah nikmatnya
Semasa hidup ilmu dicari,
Ditelan masa rugilah manusia...

Naik sampan memancing tuna
Perut lapar bekalpun dibuka
Allah telah mencipta manusia sempurna ...
Kenapa ada masih yang mendurhaka ...

Gunung Salak tumbuhnya kina
Mendakinya bisa terluka
Alim ulama’ jangan dihina,
Islamnya kita dari mereka...

Jagalah mulut jagalah mata
Jangan berbuat yang sia-sia
Setajam mana pun senjata kita ...
Tiada lawannya Lidah manusia ..

Pak penghulu membuka acara
Banyak yang dengar karena suka
Fikir dahulu sebelum berbicara,
Takut nanti ada yang terluka

Paya-paya rawa-rawa
Biawak ikan alangkah banyaknya
Jangan bangga bermaksiat ria ketawa,
Nanti menangis bila azab siksaNya...

Musuh utama adalah Syaitan ...
Ia ada bermacam-macam rupa ...
Jangan takut kalau berhadapan...
Lima kali sehari menguatkan kita .

Berkicau burung di atas dahan
Berkicaunya tiada henti
Taatlah selalu perintah Tuhan,
Jadilah insan hamba Allah sejati.

Burung nuri makan di sangkar
Bila pagi berjaga-jaga
Adik-beradik kalau bertengkar,
Takut tak dapat mencium bau syurga...

Musuh insan itulah setan
Godaannya dimanapun merata
Jangan takut dengan hasutan,
Solat lima waktu kekuatan kita.

Sungguh merah buah delima
Simpan sedikit di dalam peti
Nilai iman yang paling utama,
Itulah sabar dan murah hati..

Sungguh ramai di hari raya
Banyak canda banyak tawa
Dihujung waktu sudah usia,
hanya pada mu ya allah aku meminta,

Buah belimbing terbelah pisau
Walau dibelah tak ada getahnya
Jika hati rungsing dan risau,
Banyakkan zikrullah hilanglah ia...

Maha Tinggi Dialah Ar-Rafi’
Tauhidkan jangan menduakan
Marilah bersama kita mengisafi,
Amal jariah harus digandakan.


Dari Jawa Barat ke Negeri Arab,
Belayar terus tanpa berhenti,
Do'a dan hajatmu pasti terjawab,
Di dunia atau di sana nanti...

Mawar bunganya punya duri
Tertusuk tangan tiada terasa
Niat hati menyucikan diri,
Dari segala salah dan dosa..

Bunga disiram agar tak mati
Cintai sembari dihayati
Tahanlah sabar jagalah hati, 
InsyaAllah hidup kita diberkati..
::

pantun pendidikan Telahpun kami persembahkan. Moga-moga menjadi ingatan. Dalam menjalin persahabatan.


6. Muda Mudi nan Elok


 Burung elang turun ke rawa
Di pohon bakau tanah rata 
melayang rasa di dalam jiwa
melihat engkau bermain mata.

Elang sayang menabrak layang
Layang-layang terkena ludah 
Kalau adik rasa melayang
Abang kira kepayang sudah

Ikan nilam di dalam loyang
Di atas tampah mencabut duri
Siang malam asyik terbayang
Bila berjumpa kenapa lari :)

Cantik gelatik terkenal sudah
Terbang di pulau berseri-seri 
Wajah adik begitu indah
Siapa pula hendak lari

Talas mentah di kolam keladi
Bermain gendang si rambut pirang
Puas sudah kutanam budi
emas juga dipandang orang

Naik bukit masuk ke alas
Berbekal ketan telur puyuh 
Budi baik pasti terbalas
Jangalah teman dibuat menjauh 

Sudah nampan terisi padi
Padi di masak sedaplah rasa 
Indah tampan karena budi
tinggi bangsa karena bahasa

Ke sidempuan beli belimbing
Beli domba di Balikpapan 
Hendaklah puan rela membimbing
Agarlah hamba berlaku sopan

Kain katun dalam kereta
Naiknya sambil membaca roman 
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman ke zaman

Kebaya biru si ipin baju
dipakai oleh sri bunian;
Siang malam asyik merindu
Asyik terbayang wajahmu tuan.
  
Kebaya biru kebaya biru
Elok niat dibalut selendang
Jangan biar dibuai rindu
Ambil hp-mu telepon abang

Aduh bang Ikal memanjat randu
Badan lemas berkunang-kunang mata
Benarkah miss call tandanya rindu
Benarkah sms tandanya cinta?

Duri nangka di tangan dayang
Empek-empek ikan tenggiri 
Dari mana datangnya sayang
dari hape turun ke hati

Panjat bukit penuh ilalang
Termakan daun burung kutilang
Budi sedikit tak kan hilang
Seribu tahun jadi kenangan

Biarlah debu lekat di dada
Bawa badik tebang gaharu  
Biar seribu hati menggoda
hati adik yang abang mau


7. PANTUN CINTA

Kumpulan Pantun Cinta Romantis
Pantun Cinta

Angin gunung jauh kembara
Ke rimbapun pernah singgah
Jika cinta telah membara
Hidup ini terasa indah

Padi menumpuk banyak segantang
Di bawa dengan daun salam
Cinta laksana bintang-bintang
Berkelip indah di tengah malam

Sapi berjalan bunyikan genta
Gemericik suara gentanya
Kalau bukan karena cinta
Apalah arti dari dunia

Wangi-wangi bunga melati
Tumbuh sendiri bunga kamboja
Jika cinta menyentuh hati
Semangat berkobar di dalam jiwa

Anak rusa berjumlah tiga
Si betina yang paling tua
Sebab cinta itu berharga
Segala rintangan kulawan jua

Siapa menunggu akan jemu
Siapa bersedih akan sendu
Sebab cintaku padamu
Kuat kumenahan sgala rindu

Menunggu jemu menunggu tamu
Tamu dekat telah pulang
Sebab cintaku ini padamu
Rela bekerja banting tulang

Masak ikan dengan ketumbar
Sajikan ia dalam rantang
Meski hujan petir menyambar
Demi kamu aku datang

Menulis ilmu pada buku
Penyakit bodohpun bisa sembuh
Meski jalan berlika liku
Semua itu pasti kutempuh

Medan dulu baru Brastagi
Berjalan terus sekuat kaki
Meski lewat gunung yang tinggi
Pasti akan aku daki

Gadis manis memakai topi
Rebutan lelaki sampai kelahi
Walaupun membentang lautan api
Semua itu pasti akan kugagahi

Air mengamuk menjadi arus
Semua dilewat semua tergerus
Badan gemuk jadi kurus
Terbayang dirimu terus menerus

Kunang-kunang berlaksa-laksa
Terbang karena berpindah-pindah 
Rindu ini sungguh menyiksa
Namun kurasa amat indah

Pagi hari burung bernyanyi
Hinggap di dahan bergoyang-goyang 
Jika sendiri dalam sunyi
Hanya wajahmu yang membayang

Pagi hari terbit sang surya
Cahaya jatuh membuat bayang
Di dalam mimpi aku bahgia
kau panggil aku dengan sayang

Gunung tinggi penuh kabut
Badan menggigil dingin mendera
Suaramu terdengar sungguh lembut
Memanggil namaku penuh mesra

Binatang kecil undur-undur
Tertiup angin masuk ke kolam 
Bila terbangun dari tidur
Rinduku ini semakin dalam

Kokok ayam suaranya menggema
Badan terbangun terbuka mata 
Akankah kita hidup bersama
menjalin sayang merangkai cinta

Ikan nilam tersisa dua
Sisa anak sehabis makan
Siang malam selalu berdoa
Semoga kita dipersatukan

Anak belajar sungguh-sungguh
Pikiran matang akalnya tumbuh
Akankah cintamu itu tangguh
Sgala rintangan sangup ditempuh

Dahan mangga dipatahkan
Dibakar ia menjadi arang 
Sungguh tak dapat kubayangkan
Jika dirimu diambil orang

Ke mana pergi para pertapa
Di gunung tinggi agar terlupa
Hidup ini serasa hampa
Jika sehari tiada berjumpa

Berkumpul sudah para raja
Disuguhkan buah pepaya
Melihat senyummu saja
Semua jiwaku terasa bahagia

Kancil itu pandai berlari
Melompat ia hindari duri 
Elok cinta berseri-seri
Hanya untukmu oh bidadari

Putri raja mandi luluran 
Tercantik rupanya di kerajaan
Elok cinta bermekaran
Untukmu abang sang pujaan

Jangan kurangi takar sukatan
Jangan agama dipermainkan
Eloknya cinta kita ikatkan
Agar berdua duduk di pelaminan

Memintal benang berhari-hari
Jagalah agar tetap bersih
Cinta itu hanyalah memberi
Kebahagiaan untuk kekasih

Gunung tinggi tak kan pindah
Setelah mendung turun hujan
Cintaku untuk memperindah
Hidup dan jiwamu duhai pujaan

Gelap malam telah menjamah
Berjalan kaki tak tahu arah
Cintaku ibarat rumah
Tempat berteduh dan istirah

Angin bertiup ke Selatan
Sedari pagi sehingga malam
Cintaku ini ibarat lautan
Tempat menampung air yang dalam

Ikatan tali dikencangkan
Agar semua tidak kendur
Senyumanku kan kau temukan
Di setiap pagi bila bangun tidur

Bawa cangkir di tatakan
Jangan sampai terkena siku
Sedapat mungkin aku usahakan
Agar engkau tentram di sisiku

Sarapan pagi dengan tahu
Makan kue hanya satu
Cintaku bagaikan sebuah bahu
Tempat bersandar jiwamu itu
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Free Blogger Templates | Free Website Templates | Free PSD Graphics